virus

Immunostrip Test pada Virus (inspirasi dari tes kehamilan)


Pernah pakai alat tes kehamilan??

Mungkin ibu, istri, anak perempuan dan saudara perempuan anda pernah memakainya. Kalau saya jujur belum pernah pakai, hahaha.. (ya iya lah..).

Nah, ini cerita sambungan dari tulisan Dosen Amrik (klik yang bergaris bawah) yang dimuat sebelumnya. Ternyata saya ndak bisa ikut workshopnya di Lab Virologi. Tapi untunglah hari senin minggu lalu dosen virologi kami berbaik hati mengundang kami untuk menunjukkan cara cepat deteksi virus di lapang.

Deteksi yang mudah dan cepat ini dinamakan Immunostrip Test. Ini gambarnya (mirip alat tes kehamilan kan??? tuh keliatan ada 2 strip artinya positif terkena virus,, ini lagi uji pada Potato Virus Y atau PVY)

Immunostrip test (Dokumentasi pribadi)

Nah yang warna hijau itu adalah SAP dari tanaman,, jadi bagian tanaman (khususnya daun) yang dicurigai terkena virus dan bergejala diekstraksi dengan buffer yang sudah ada di dalam kemasan. Kemudian masukan alat test-nya..

Jreengg… Kalau pengujian positif strip akan ada 2.. kalau negative strip nya akan ada 1 (mirip tes kehamilan kan??)

Kiri : negatif, strip ada 1, kanan : positif, strip ada 2 (Dokumentasi sendiri, agak burem))

Kedua pengujian itu dilakukan pada tanaman yang sama dan gejala yang sama tapi beda tempat pengambilan. Hasil immonustrip test menunjukan perbedaan.

Hal ini bisa dimaklumi sebab immunostrip ini hanya memudahkan saja pengujian cepat dan mudah saat di lapang. Jadi pengujian lengkap tetepp pakai uji serologi atau asam nukleat.

Selain itu, seingat saya. sambil inget2 materi kuliah 😀

ada beberapa hal2 penting pada virus tanaman tentang gejala penyakit tanaman oleh virus.

1. Gejala penyakit bisa disebabkan oleh 1 atau lebih virus

2.Virus boleh sama,, tapi gejala bisa beda-beda (khususnya jika virusnya beda strain)

3. Gejala dapat bervariasi tergantung kultivar tanaman dan dipengaruhi lingkungan juga

4. Bisa juga tanaman terinfeksi virus tapi tidak menunjukkan gejala (Nah, lho??)

Oke, sungguh menyenangkan bisa memperoleh ilmu baru,,

terima kasih kepada :

1. Ibu Tri (salah satu dosen virologi) yang telah memberi kesempatan meski kami gak ikut workshopnya tapi diperbolehkan melihat pengujian ini.

2. Dosen Amrik, yang jadi inspirasi,hehe..

3. Kawan seperjuangan di fitopatologi

4. Sahabat blogger smua 😀