Bonding time Amsyar bersama Abi

Menjadi orang tua itu banyak yang perlu dipelajari ya, maka tak heran seminar parenting cukup laris saat ini. Bagaimana pun sebagai orang tua, tentunya ingin yang terbaik bagi anaknya, sebab anak tidak hanya investasi di dunia tapi akhirat (anonim).

Begitulah, kami juga perlu banyak belajar. Meski tidak sampai mengikuti seminar atau kegiatan parenting tapi rasa-rasanya menjadi orang tua itu perlu belajar. Perlu ada komunikasi juga bagi kami untuk berbagi peran, untuk kesepakatan apa saya yang perlu dan tidak dalam merawat, memimbing, dan mendidik anak kami. Tapi, tetep rasanya masih dangkal juga sih, meski beberapa kali membaca buku parenting.

Tinggal 4 hari lagi, Amsyar ulang tahun yang pertama. Tidak terasa memang. Anak yang saya tahu persis saat ia nendang-nendang di perut Umminya kini sudah 1 tahun. Ia sudah bisa berkomunikasi dengan kami, entah saat menginginkan atau menolak sesuatu (tentu dengan cara komunikasinya sendiri). Baru-baru ini, ia sudah bisa untuk minta digendong, mengajak main di luar, geleng-geleng kepala kalau gak mau makan, menunjuk sesuatu yang membuat dia tertarik, mengajak main dan tentu nangis kalau ada yang tidak dia suka, dll.

Untuk kegiatan bonding ayah-anak, biasanya saya lakukan pagi dan malam. Barangkali belum banyak kegiatan ayah menyuapi anaknya sarapan. Karena memang harus berangkat ke kantor. Alhamdulillah, karena pekerjaan saya sedikit fleksibel dan saat ini sedang libur semester jadi kegiatan paginya adalah menyuapi Amsyar. Dan… ternyata kalau anak kita makannya lahap itu sueneeng banget lho, ada kepuasan batin. Tapi kalau lagi ogah-ogahan ya kesel juga, tapi kalau telaten, sedikit-sedikit disuapin abis juga. Sing penting sabar aja! Bapak-bapak perlu nyoba lho nyuapin anaknya, terutama yang masih kecil-kecil. Selain kepuasan batin kita, anakpun kayaknya akan punya memori yang indah dengan ayahnya, hehee… Tapi kali-kali perlu lho Bapak-bapak. Di komplek saya yang sering nyuapin anaknya ada juga lho beberapa orang. Ya selain kegiatan bonding dengan anak, bisa juga strategi bagi tugas dengan istri. Karena no ART jadi kalau pagi kan repot ya. Jadilah bapak-bapak ngemong anak, ibu-ibu nya bagian beres-beres rumah dll.

Nah, kalau malam. Baru-baru ini Amsyar hanya mau tidur kalau saya yang elus-elus punggungnya sembari membaca doa-doa pendek dilanjut sholawat dan doa tidur. Ini juga kegiatan yang menyenangkan lho Bapak-bapak. Apalagi kalau misal gendong anak, terus dia ndusel-ndusel lalu tertidur di bahu kita, rasanya tuh kayak dicintai gitu. Gak tergantikan deh. Saya mikir, mumpung masih kecil juga banyakin kegiatan sama anak. Kalau dah gede mah mereka maunya main sama temen-temennya kan.

Kegiatan bonding lain yang sedang saya rambah adalah memandikan Amsyar sendirian. Sejak Amsyar lahir sampai sekarang saya baru 2 kali memandikannya sendiri itu juga baru-baru ini setelah dia bisa berdiri dan pegangan. Biasanya sih, saya bagian pengeringan kalau Amsyar mandi. Tapi mencoba memandikannya asyik juga, apalagi dia lagi aktif banget dengan rasa penasaran yang tinggi.

Akan tetapi, kegiatan ini sebenarnya tidak seberapanya dengan kegiatan Amsyar dengan Umminya. Yah, tentu saja sehari-hari lebih banyak dengan ummi di rumah dari pagi sampai malam. Mari Bapak-bapak kita bantu juga mengurus anak, sebagai bentuk syukur kita atas titipan dari Allah, sebagai bentuk cinta kita pada istri, dan membangun keterikatan batin dengan anak.

Pasir Gunung Selatan, 21 Agustus 2017

1 comments

Silahkan tinggalkan komentar